Jakarta - Ilmuwan di Stanford University, California, Amerika Serikat (AS), coba menciptakan baterai lithium-ion berbentuk lembaran tipis yang sangat fleksibel dan transparan. Dia berharap, penemuannya bisa dipakai untuk membuat iPhone transparan.
Yi Cui dan timnya, terilhami membuat baterai tembus pandang karena mendambakan gadget Apple transparan suatu saat menjadi kenyataan.
"Saya ingin berbicara kepada Steve Jobs tentang ini. Saya ingin iPhone transparan!," kata Cui yang merupakan ahli baterai sekaligus profesor materi ilmiah di Stanford University.
Cui membuat baterai tersebut bersama dengan salah satu mahasiswanya Yuan Yang, yang merupakan penulis pertama makalah tentang baterai lithium-ion transparan.
"Jika sesuatu tampak lebih kecil dari 50 micron, mata Anda akan seperti melihat benda itu tampak transparan," kata Yang seperti dikutip dari LA Times, Sabtu (30/7/2011).
Dijelaskannya, itu daya kekuatan maksimal penglihatan mata manusia berada pada rentang 50 hingga 100 micron. Yang dan Cui membuat semacam kerangka untuk baterai elektroda, yang setiap line-nya berukuran lebar 35 micron.
Karena masih dalam pengembangan, baterai ini masih terus ditingkatkan kemampuannya. Untuk saat ini, baterai ini belum cukup memberikan daya untuk laptop, namun sudah bisa dipakai untuk kamera. Dan Ciu optimistis, baterai yang dikembangkannya tak lama lagi bisa memiliki daya yang lebih kuat.
Sumber : detiknet
READ MORE...
Yi Cui dan timnya, terilhami membuat baterai tembus pandang karena mendambakan gadget Apple transparan suatu saat menjadi kenyataan.
"Saya ingin berbicara kepada Steve Jobs tentang ini. Saya ingin iPhone transparan!," kata Cui yang merupakan ahli baterai sekaligus profesor materi ilmiah di Stanford University.
Cui membuat baterai tersebut bersama dengan salah satu mahasiswanya Yuan Yang, yang merupakan penulis pertama makalah tentang baterai lithium-ion transparan.
"Jika sesuatu tampak lebih kecil dari 50 micron, mata Anda akan seperti melihat benda itu tampak transparan," kata Yang seperti dikutip dari LA Times, Sabtu (30/7/2011).
Dijelaskannya, itu daya kekuatan maksimal penglihatan mata manusia berada pada rentang 50 hingga 100 micron. Yang dan Cui membuat semacam kerangka untuk baterai elektroda, yang setiap line-nya berukuran lebar 35 micron.
Karena masih dalam pengembangan, baterai ini masih terus ditingkatkan kemampuannya. Untuk saat ini, baterai ini belum cukup memberikan daya untuk laptop, namun sudah bisa dipakai untuk kamera. Dan Ciu optimistis, baterai yang dikembangkannya tak lama lagi bisa memiliki daya yang lebih kuat.
Sumber : detiknet